TEMPO Interaktif, BANDUNG:--Sebuah perangkat lunak untuk mendeteksi kesehatan organ dan sistim tubuh melalui pemeriksaan Iridologi diluncurkan Pusat Informatika Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia."Sistim ini memungkinkan deteksi kondisi tubuh melalui iris mata yang difoto secara digital," ujar Wawan Wardiana Ketua Tim Peneliti Lipirisma saat peluncuran pertama peranti lunak ini di Kantor LIPI Bandung. Senin, (24/11).
Menurut Wawan, perangkat lunak ini bisa menjadi alat bantu medis profesional dimana diagnosanya tetap dilakukan dokter secara manual. Tentunya, setelah melihat hasil digital melalui Lipirisma."Jadi tak perlu lagi pakai senter untuk melihat kondisi pasien," kata Wawan.
Wawan menegaskan, timnya juga sedang mengembangkan perangkat lunak home editions agar masyarakat bisa melihat dulu apa yang terjadi pada dirinya sebelum ke dokter lewat mata,"Untuk home editions perangkat akan lebih sederhana dibandingkan untuk profesional," ujarnya.
Perangkat lunak ini adalah pengembangan kedua dari sofware sebelumnya yang belum dirasakan secara sempurna. Bahkan, software pertama kali pernah diluncurkan oleh mahasiswa Institut Teknologi Surabaya beberapa tahun lalu."Pemotretan bisa menggunakan kamera digital atau alat iris healty," ujarnya.
Pengembangan peranti lunak ini sebenrnya dilakukan sejak 2006."Kami jamin secara software alat ini aman dan tingkat akurasinya sangat tinggi," ujarnya.
Fitur-fitur yang disediakan pada softwere Lipirisma, diantaranya mampu mengambil gambar langsung dari kamera khusus, menyimpan file gambar ke dalam format file JPEG, memudahkan analisa dengan tersedianya lingkaran Jensen-Chart. Lalu pada setiap area diperlihatkan informasi tentang organ yang berhubungan. Disediakan juga database untuk mencatat hasil analisa setiap pasien, serta tersedianya histori diagnosa iris dan foto iris pasien, dan tentunya secara digital. Harga yang ditawarkan sekitar Rp 1,5 juta.
sumber:tempointeraktif
0 komentar:
Posting Komentar