//

Kamis, 04 Juni 2009

Tanaman Pot Penyerap Gas Beracun

TEMPO Interaktif, Tokyo: Suatu hari nanti, tanaman pot bukan lagi sekadar penghias ruangan, tapi juga sarana untuk meningkatkan kesehatan penghuni. Para ilmuwan Jepang berusaha membuat tanaman pot yang dapat menyerap gas beracun sehingga mencegah sakit kepala karena terlalu lama berada di dalam rumah.
 
Mereka mengatakan telah merancang lewat rekayasa genetika sebuah tanaman yang bisa menyerap formaldehida pada Selasa lalu. Senyawa kimia menyengat yang digunakan sebagai perekat dalam bahan bangunan dan furnitur itu dianggap sebagai faktor utama sindrom "sakit rumah", seperti sakit kepala dan pusing, juga masalah kesehatan lain yang dipicu substansi kimia dalam rumah.

"Kami berharap tanaman itu bisa menyerap formaldehida secara terus-menerus bersama dengan karbon dioksida untuk fotosintesis," kata Katsura Izui, seorang profesor fisiologi tumbuhan molekuler di Kinki University, Jepang barat.

Tanaman ini memiliki dua tipe gen yang diimpor dari methylotroph, sejenis mikroorganisme yang menggunakan formaldehida untuk pertumbuhannya. Tanaman inang yang dipakai adalah tembakau dan thale cress (Arabidopsis thaliana), sejenis tanaman kubis kecil yang memiliki rentang hidup singkat sampai dua bulan dan digunakan luas sebagai tanaman model dalam biologi.

Izui mengatakan jumlah formaldehida yang diserap oleh tanaman memang tak sebesar karbon dioksida yang digunakan tanaman dalam proses fotosintesis. Meski demikian, studi ini memperlihatkan Arabidopsis yang telah dimodifikasi bisa bertahan hidup sampai empat minggu ketika diletakkan dalam sebuah kotak dengan kandungan formaldehida pekat. Ketika dihitung, kadar gas beracun dalam kotak turun tinggal sepersepuluh dari kadar semula. Hasil serupa juga diperlihatkan tanaman tembakau.

Izui mengatakan turunnya densitas formaldehida mungkin juga dipengaruhi penyerapan yang dilakukan agar digunakan sebagai pengganti tanah dalam eksperimen lantaran formaldehida amat mudah larut dalam air. "Kami mencoba membuat peralatan baru untuk menghasilkan observasi lebih akurat," katanya


0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes