//

Minggu, 24 Mei 2009

Bakteri Pemakan Arsenik

TEMPO Interaktif, Los Angeles: Bagi sebagian besar makhluk hidup, arsenik adalah racun. Namun bagi sejenis bakteri yang hidup di Danau Mono di California, Amerika Serikat, arsenik adalah sumber kehidupan.

Bakteri yang membentuk koloni berupa lapisan film tipis di danau air panas di kaki Sierra Nevada itu ditemukan oleh peneliti dari US Geological Survey (USGS). Bakteri itu membuat makanan dan memperbanyak diri dengan mengombinasikan cahaya dan arsenik, seperti yang dilaporkan oleh jurnal Science.
Danau-danau itu bersumber dari air panas bumi yang merembeskan mineral mengandung arsenik dari bebatuan sekitarnya," kata Ronald Oremland dari USGS. "Kami menduga bakteri ini memakai arsenik untuk hidup, sehingga kami mengelupas biofilm itu dari batu dan mempelajarinya di laboratorium."
Ada dua jenis bakteri yang ditemukan di danau itu, yaitu bakteri merah dan hijau. Keduanya tidak memiliki enzim yang dipakai organisme pemakan arsenik lain untuk mengubah arsenite (arsenik III) menjadi arsenate (arsenik V). Bakteri ini justru memakai enzim yang biasanya mengubah arsenik V menjadi arsenik III, namun dalam proses kebalikannya. Organisme lain menggunakan konversi arsenik ini untuk respirasi.
Namun Oremland menjelaskan bahwa mikroba itu adalah bakteri fotosintesis, menggunakan cahaya matahari untuk mengubah karbon dioksida menjadi makanan. Berbeda dengan tumbuhan, bakteri ini memakai arsenik sebagai pengganti air dalam proses fotosintesis.
Riset dengan pemberian sinar dan arsenik secara bergantian menunjukkan bahwa bakteri itu memerlukan keduanya untuk tumbuh. Oremland yakin bakteri ini adalah organisme pertama yang menggunakan arsenik untuk berfotosintesis dalam kondisi anaerob.
Dia menduga itu adalah kemampuan purba yang dimiliki bakteri tersebut karena penggunaan arsenik sebagai sumber energi diduga kuat adalah proses yang dilakukan oleh bakteri purba. "Kami menduga fotosintesis gaya ini dilakukan sebelum oksigen ada dalam atmosfer," kata Oremland.
Dengan penemuan ini, para ilmuwan berharap bisa memahami bagaimana arsenik dicerna oleh bakteri dan membandingkannya dengan kerusakan yang ditimbulkan arsenik pada sel manusia. Di seluruh dunia, 144 juta orang terpapar arsenik lewat air minum.
Paparan dalam jangka panjang akan mengakibatkan penyakit kulit, kanker ginjal dan kantong kemih, serta gangguan perkembangan intelektual pada anak-anak.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes